Radio Babak Belur Menghadapi Aplikasi Streaming Audio?

Perkembangan persaingan aplikasi penyedia jasa layanan audio dan musik dengan media radio konvensional semakin seru. Penyedia layanan berbasis online dan aplikasi yang tadinya hanya menyediakan musik secara on-demand kini terus memperluas asetnya dengan menambahkan audio konten seperti podcast untuk terus memperluas variety contentnya. Hal ini harus diantisipasi radio konvensional untuk dapat terus bersaing dengan media penyedia layanan audio on demand. Di era 90-an radio merupakan salah satu media penyedia hiburan musik dan audio, dimana radio menjadi satu-satunya media yang menjadi barometer untuk masyarakat mendengarkan musik dan informasi juga hiburan secara audio. Banyak sekali program radio yang mengedepankan request musik untuk para pendengarnya untuk memilih musik yang ingin mereka dengar dan berinteraksi dengan penyiar kesukaan mereka. Pada era tersebut hingga tahun 2000-an awal radio menjadi juaranya sebagai magnet untuk orang mengkonsumsi musik dan radio menjadi partner yang baik untuk para musisi mempromosikan hasil karyanya, meskipun banyak acara TV yang berkonsep musik tapi radio masih menjadi pilihan utama sebagai media yang menjadi “corong” perkembangan musik tidak hanya di dunia bahkan di Indonesia sekalipun.

Potret Sebuah Ruangan Siaran Radio tahun 1948

Perkembangan teknologi dengan konsep on demand menjadi sesuatu yang disuguhkan saat ini, setelah bertahun-tahun masyarakat menyerahkan kepada media untuk apa saja yang mereka bisa konsumsi dengan konsep program driven atau format driven, kini kita bisa memilih apa yang mau kita konsumsi dengan sentuhan jari. Radio dengan konsep program format driven kini bersaing dengan aplikasi-aplikasi on demand yang semakin banyak.

Lalu pertanyaannya apa yang harus dilakukan radio dalam bersaing dengan aplikasi audio on demand ini untuk tetep bersaing sebagai media konvensional yang memiliki kekuatan besar dalam kehidupan masyarakat sehari-hari di Indonesia? Pertama kita harus melihat kembali bagaimana konsep awal bisnis radio yang berlaku di Indonesia, radio hidup dari iklan yang masuk sebagai sumber revenue utama lewat spektrum audio. Evaluasi bisnis model sangat perlu dilakukan untuk mencari sumber revenue baru untuk radio. Radio harus bisa mencari sumber revenue baru untuk bisa relatable dengan kondisi demand para pengiklan yang kini memiliki banyak opsi untuk beriklan. Contohnya, dengan banyaknya talent yang ada di radio, radio bisa serius menjadi content maker di dunia digital, seperti memiliki podcast talent management yang saat ini sedang dibidik oleh para pengiklan baik secara audio maupun di youtube. Hal ini bisa menjadi salah satu ide revenue stream baru yang bisa diperhitungkan oleh radio sebagai opportunity baru. Dengan memiliki online content yang serius dan juga kekuatan pancaran radio, akan menambah value dari radio tersebut. Pentingnya mengevaluasi model bisnis ini akan membuka banyak perspektif baru untuk mencari opportunity bisnis baru.

“Tapi khan radio ya radio….bisnis kita memang di siaran audio?”, memang betul ini menjadi model bisnis radio dari sejak konsep radio pertama kali siaran di Indonesia. Namun tidak bisa kita bendung bahwa perkembangan teknologi mendorong radio harus bisa bertransformasi untuk terus eksis sesuai dengan demand para pengiklan dan audience pendengarnya.

Yang berikut radio harus bisa melakukan SWOT analisis untuk memetakan kelebihan dan kekurangannya. Hal ini akan bisa membuat kita menyadari kekuatan radio ada dimana dibanding dengan pesaingnya di ranah audio content. SWOT analisis ini akan bisa membuat radio bisa memetakan turunan dari apa yang bisa diberikan kepada pendengarnya. Contohnya, dibanding dengan penyedia jasa layanan audio on demand ada kelebihan radio yang tidak dimiliki oleh pesaingnya ini, yaitu interaksinya. Bagaimana membuat pendengar membutuhkan dan memperkuat interaksi ini bisa menjadi dasar untuk memetakan kelebihan radio yang tidak dimilki oleh audio on demand. “ People want to hear peoples story”, ini bisa menjadi dasar pembuatan konsep konten yang ada di radio, interaksi cerita ini menjadi dasar yang kuat untuk “dijual” kepada calon pendengar dan pengiklan sebagai kekuatan sebuah konsep konten.

Pentingnya sebuah radio memiliki roadmap produknya untuk pengembangan jangka panjang sehingga radio memiliki arahan yang jelas untuk pengembangan produknya. Di era tahun 2010 ketika saya masih menjadi Brand Manager untuk Jak FM, fitur Lagu Parodi Ronal dan Tike contohnya sudah memiliki roadmap produk yang jelas. Dari konten audio menjadi konten digital hingga akhirnya menjadi sebuah event bahkan sampai membuat album lagu parodi seperti halnya Weird Al Yankovic, seorang musisi yang terkenal akan album parodi musiknya di era tahun 90an. Di tahun kedua, fitur lagu parodi ini sudah menjadi sebuah event konser parodi terbesar yang diadakan di JCC dengan dihadiri oleh lebih dari 3000 orang. Sebuah rekor yang pernah ditorehkan oleh Jak fm di industri radio pada waktu itu. Content development sangat penting dilakukan oleh radio, sehingga memiliki opportunity baru sebagai bisnis. Product roadmap ini harus selalu dibuat dan menyesuaikan dengan trend kebutuhan dari masyarakat.

Konser Parodi JAK FM 5UPAROTI CONCERTO di JCC, Senayan

Langkah berikut adalah, build excitement untuk para pendengar terus menikmati radio. Hal ini menjadi esensi penting sebagai langkah marketing. Contoh kasusnya adalah dengan adanya balapan akbar Moto GP di Mandalika, banyak radio bahkan new media mengadakan quiz bagi tiket gratis. Bagaimana sebuah radio mem-build excitement ini yang akan membedakan penyampaian marketingnya kepada khalayak luas. Build sebuah cerita adalah hal yang bisa di lakukan radio, misalnya dengan mem-build cerita dari sebuah penyiar yang ingin sekali ga cuma nonton Moto GP di Mandalika tapi ingin juga naik motor keliling Lombok, sehingga dia mencari teman dari pendengar untuk menemaninya naik motor keliling Lombok. Permainan kata-kata dan kreatif konsep harus dipikirkan dengan baik, karena ini yang akan mebedakan dan mem-build excitement yang berbeda kepada pendengar. “Dicari 30 Pendengar Yang Mau Keliling Lombok Naik Motor dan nonton MotoGP”, dengan persiapan si penyiar untuk persiapan keliling Lombok ini di on air dan juga ditayangkan di aset digital radio. ini yang akan membedakan kontennya dibanding mengadakan quiz biasa. Build sebuah story, sehingga memberikan excitement yang lebih kepada pendengar, radio harus lebih kreatif dalam menyajikan sebuah konten sehingga menjadi menarik untuk dikonsumsi. Konsep kreatif ini akan menemukan opportunity bisnis baru, misalnya untuk keliling lombok ini bisa dijual kepada produsen oli atau produsen motor dengan memberikan benefit sponsorship yang menarik.

Pengembangan di sektor SDM juga wajib dilakukan oleh radio untuk terus bersaing, SDM radio harus dikembangkan tidak hanya ahli di bidang radio tapi harus memahami industri digital untuk pengembangan. Seorang produser radio harus mengerti social media marketing untuk mempromosikan siaran yang di pegang sehingga output siaran akan lebih maksimal. Website radio harus memiliki SEO sehingga lebih mudah ditemukan di pencarian google dengan keyword tertentu untuk menggaet calon pendengar dan pengiklan baru. SEO bisa membantu strategi marketing radio di era digital.

Dari segi teknologi juga harus diperhatikan, pada umumnya hampir semua radio memiliki aplikasi streaming. Tetapi banyak yang lupa bahwa bagaimana sebuah aplikasi radio menarik untuk didownload oleh target market kita, benefit apa yang mau kita tawarkan kepada mereka untuk menggunakan aplikasi radio diantara jasa penyedia layanan musik dan audio on demand yang ada sekarang ini. Kalau hanya menampilkan audio siaran radio apakah menarik untuk audience kita? Radio harus bisa menemukan konsep aplikasi streaming yang memberikan benefit yang kuat untuk target market yang dituju. Hal ini sangat menetukan dalam development sebuah aplikasi streaming radio.

Sekilas hal-hal diatas yang bisa dilakukan radio untuk bisa terus berkembang dan bersaing dengan persaingan media modern saat ini. Pelaku industri radio harus berani melakukan introspeksi untuk menemukan formula terbaru yang menjadi terus menarik untuk dikonsumsi. Terus mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi saat ini dan berani terus melakukan riset dan evaluasi agar terus relatable untuk memberikan solusi dari kehidupan masyarakat saat ini yang terus dinamis dan berubah-ubah.

Maju terus industri radio Indonesia!!!!

Ditulis oleh :

Pati Perkasa (Konsultan Media dan Marketing)

Leave a Reply